7 Hadiah Pernikahan

 

Tidak terasa bulan Ramadhan akan datang kurang dari 100 hari lagi, berdasarkan kalender Hijriah saat ini ada di bulan Jumadil awal. Tiga bulan menjelang Ramadhan adalah saat favorit melangsungkan pernikahan agar nanti hari lebaran tidak (lagi) ditanya “Kapan nikah” tapi ganti dengan pertanyaan “Sudah isi?”.

Ketika undangan pernikahan dari kerabat atau sahabat datang saya sering kali kebingungan hadiah apa yang akan diberikan untuk pasangan yang berbahagia ini. Pernahkah merasakan hal yang sama? Solusinya sangat mudah, kalau kita tidak sungkan tanyakan langsung ingin kado apa agar apa yang kita berikan bermanfaat sesuai dengan kebutuhannya. Alternatif lainnya bisa berupa uang tunai karena hadiah uang tidak akan pernah mubadzir. Kalau dua alternatif di atas masih belum cocok, di bawah ini ada 7 alternatif hadiah untuk pengantin.

  1. Handuk adalah salah satu barang yang wajib ada di tiap rumah dan dimiliki oleh semua orang. Memberikan hadiah handuk untuk pasangan pengantin dengan warna yang berbeda lalu dibordir nama masing-masing tentunya akan menjadi kenangan indah. Setiap handuk ini dipakai akan selalu diingat nama pemberinya. Sebaiknya pilih handuk yang ukurannya besar untuk dewasa, bahannya lembut dan bisa menyerap air dengan baik.
  2. Baju adalah termasuk kebutuhan pokok manusia, hadiah baju termasuk barang yang jarang diberikan kepada pengantin, padahal ketika memasuki status baru sebagai Mr dan Mrs tentunya membutuhkan beberapa helai baju baru. Salah satu alasan jarangnya memberikan hadiah berupa baju karena baju itu sangat personal, takutnya baju yang kita hadiahkan tidak cocok ukuran ataupun motifnya. Maka sebelumnya kita harus mengenali selera dan ukuran pengantin. Baju bisa berupa baju tidur pasangan yang dibordir nama, baju gamis untuk wanita, kemeja untuk pria atau baju sarimbit untuk keduanya.
  3. Seprai termasuk kebutuhan pokok kalau sudah berumah tangga dan tinggal di rumah terpisah dari orang tua maka seprai menjadi salah satu kado favorit.
  4. Voucher bisa menjadi salah satu alternatif kado, berupa voucher menginap di hotel (lumayan banget buat honeymoon), voucher  belanja di supermarket (bermanfaat buat belanja bulanan), voucher restoran, voucher toko buku.
  5. Perhiasan emas atau logam mulia bisa juga dihadiahkan, hadiah sekaligus untuk investasi. Dua barang ini dapat dijual kembali bila membutuhkan uang tunai. Jangan lupa sertakan sertifikat atau nota pembelian karena tanpa dokumen itu harga jualnya akan merosot.
  6. Karikatur juga bisa menjadi pilihan lainnya, karikatur berbentuk lukisan di canvas lalu dibingkai atau dibuat menjadi plakat atau sepasang gelas akan menjadi cenderamata yang indah dan dapat dipajang untuk waktu yang lama. Jangan lupa pilih foto dan pose terbaik dari kedua mempelai.
  7. Peralatan rumah tangga akan sangat dibutuhkan kedua mempelai yang baru memulai hidup baru, terutama bila keduanya langsung tinggal mandiri. Peralatan rumah tangga mulai dari yang ukuran mini sampai berukuran besar bisa menjadi alternatif, misal : satu set pisau, satu set sendok dan garpu, blender, mixer, juicer, dispenser, magic com, panci, panci presto, teflon, tupperware, tea set, dinner set, piring, dan masih banyak lagi. Paling enak pengantinnya membuat list barang yang dibutuhkan lalu menunjuk toko langganan dan biarkan para tamu memilih kadonya.

 

Tentunya ada yang lebih penting dibandingkan hadiah materi yaitu sebait doa yang tulus untuk kedua mempelai. Doa terbaik ketika kita mendatangi pernikahan adalah “Barakallahu laka wa baraka ‘alayka wa jama’a bainakuma fii khayr (Mudah-mudahan  Allah memberkahimu dalam keadaan senang dan sedih dan selalu mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan).”

 

Menjelajah Hutan Kota Cianjur

IMG_20180121_072747

Taman hutan kota Cianjur…….wisata murah meriah, ingin menjelajah disini? Siapkan stamina dan amunisi makanan.
.
.
Taman hutan kota Cianjur (HuKoCi) adalah wisata terbaru yang dikelola oleh Pemda Kab. Cianjur, ini semacam angin surga untuk warga Cianjur yang sudah sejak lama haus tempat wisata. Saat ini tempat wisata didominasi di daerah Cipanas yaitu Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara dan Kota Bunga. HuKoCi letak tepatnya di Babakan Karet, kecamatan Cianjur.

Untuk bisa sampai di tempat ini gampang banget bisa dari arah Panembong dan arah Baros. Kalo dari Panembong jaraknya kurang lebih 2.4 km dari Gedung Gelanggang Muda, gak terlalu jauh dari The John aquatic resort. Countour jalannya naik turun khas pengunungan, jalanannya sempit ngepas buat 2 mobil berlawanan arah, penerangan kayanya sih terbatas khas kampung di Cianjur. Jarak 2.4 km itu gak jadi kendala loh, sepanjang perjalanan banyak yang jalan kaki, kapan-kapan bisa lah dicoba. Selain jalan kaki bisa juga bersepeda. Angkutan umum belum ada yang trayeknya nyampe kesini tapi bisa disiasati dengan sistem borongan. Mungkin kedepannya akan ada trayek khusus kesini untuk memudahkan warga Cianjur berkunjung kesini.

Namanya juga hutan maka HuKoCi ini benar-benar hutan, tanaman yang ada disini jumlahnya 6.631 pohon yang berasal dari 91 jenis tanaman. Hutan ini didominasi pohon Karet berjumlah 878 pohon makanya gak heran nama tempat ini Babakan Karet. Disusul oleh pohon Mahoni 683 pohon, salak 613 pohon dan gmelina 371 pohon. Jangan tanya saya mana pohon Mahoni dan Gmelina karena belum ada penandaan di masing-masing pohon, hanya bisa mengenali pohon salak gampang dikenali karena bentuk daun dan pohonnya khas.

Musim hujan bukan saat yang tepat maen kesini karena tanahnya licin dan belum ada track khusus yang dipaving block atau dikasih batu, jalannya masih setapak, di beberapa tempat ada genangan air dan tanahnya becek banget. Kalau kesini harus make sepatu yang gripnya masih oke biar gak slip, jangan make selop, wedges atau high heels, kalau sandal jepit masih oke lah. .

Udara disini seger banget tanpa polusi, cocoklah buat ngebersihin paru-paru yang setiap hari ketemu polutan dari asap rokok dan asap knalpot.

IMG_20180121_075219

Hukoci ini ada dua pintu masuk, di pintu yang kedua lebih ramai dibandingkan pintu yang pertama, karena parkirannya sudah dipaving blok sehingga memudahkan para pedagang untuk membuka lapak disini lalu warga bisa juga botram di area sini karena ada saung kecil yang bisa digunakan untuk istirahat sejenak.

Jika ingin menikmati sejuknya udara HuKoci sambil tiduran, bisa menyewa hammock yang digantung di pohon. Biayanya 10.000 entah untuk berapa lama karena tidak sempat bertanya udah keburu lapar hehe.

Dateng ke Hukoci enaknya bareng-bareng biar pas foto-foto juga seru. Setelah capek keliling hutan, makan bareng deh alias botram. Gak perlu menu mewah cukup yang sederhana aja biasanya suasana kumpul-kumpul bikin makan tambah nikmat. Jangan lupa bawa tikar yaa biar gak kotor trus jangan lupa sampahnya dibuang ke tempatnya.

IMG_20180121_082751

Ada satu hal yang kurang, kamar mandi belum ada jadi kalau mau BAK atau BAB bisa nebeng ke rumah penjaga di pintu masuk pertama. Gakkan nyesel deh maen kesini tapi karena sekarang hujan tayang lebih sering sebaiknya ditunda sampai hujan mulai jarang turun.

 

@30haribercerita #30hbc1818

#1minggu1cerita

 

Mudik Bahagia

Setelah melewati tiga purnama akhirnya kakang prabu mengajak saya mudik ke kampung halamannya. Deket kok cuma ke Batujajar. Pernah denger nama itu? Kalau belum mari kita kenalan dulu.

Batujajar adalah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat yang disingkat dengan istilah KBB. Menurut peneropongan mbah google dari rumah saya di Cianjur berjarak 59 km dan dapat ditempuh dalam waktu 2 jam 4 menit (tanpa macet dan menggunakan kendaraan pribadi).

Batujajar memiliki luas wilayah 1.305,77 km² dengan contour tanah naik turun ciri khas wilayah pegunungan dan disini selain pengunungan biasa kita dapat menemukan gunung batu misalnya di daerah Citatah, di bagian barat KBB yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur tempat saya tinggal.

 

Perjalanan mudik kali ini kami menggunakan angkutan umum karena memang belum punya kendaraan pribadi……(mohon doanya supaya tahun depan kami dimampukan membeli kendaraan pribadi……Aamiin). Kami berangkat dari rumah jam 14.20 di tengah hujan deras. Waktu yang nanggung untuk bepergian keluar kota karena sholat asharnya pasti telat. Tapi pertimbangannya kalau berangkat sesudah ashar kami akan sampai di Batujajar larut malam dan ini akan merepotkan keluarga yang menjemput disana. Beruntung pas sampai di daerah terminal, berpapasan dengan bis MGI jurusan Bandung Sukabumi di lampu merah maka terjadilah drama mengejar bis karena doi jalan duluan. Berkat keahlian adik mengejar bis, drama ini tidak berlangsung lama dan kami pun bisa istirahat.

 

Perjalanan Cianjur-Batujajar nyatanya ditempuh  4.30 jam karena macet dari Citatah sampai pintu tol Padalarang. Kami sampai di pintu tol jam 17.30 langsung meluncur ke mesjid terdekat untuk sholat ashar dan perjalanan dilanjutkan setelah sholat maghrib dan tepat adzan isya berkumandang kami sampai di rumah…….Alhamdulillah.

Untuk bisa sampai ke rumah dari pintu tol harus dua kali naik angkutan umum lalu disambung dengan ojek. Angkutan yang pertama adalah jurusan Cimahi-Padalarang yang warna orange. Cimahi adalah kota yang berbatasan dengan KBB di wilayah timur. Turun di pertigaan Cimareme lalu naik lagi angkutan umum jurusan Cililin. Bahagia ketika bertemu dengan keluarga yang menjemput. Sebetulnya bisa jalan kaki tapi kok capek yar habis duduk di bis hampir 5 jam.

 

Pulang ke kampung selalu memberikan energi baru, segala letih langsung sirna pada saat berpelukan dengan sanak saudara. Walaupun kami baru kenal 9 bulan tapi rasanya sudah lama kenal. Tidak lama berselang hidangan makan malam tersedia, mereka peka melihat tampang kami yang kelaparan, maklum makanan terakhir masuk ke lambung jam 11 pagi makan pagi sekaligus siang hehhehe.

 

Makan bersama keluarga itu selalu nikmat bukan karena menu mewah yang tersaji tetapi karena hati yang bahagia bisa bertatap muka. Makan bersama duduk bersila mengelili hidangan diselilingi cerita-cerita sungguh nikmat yang tidak tergantikan. Ada hal yang lebih membahagiakan yaitu melihat suami kembali lahap sampai menghabiskan nasi dua piring, sepulang umroh karena batuk yang tidak kunjung henti membuat nafsu makannya berkurang bahkan sempat makan nasi hanya 5 sendok. Obatnya ternyata mudah…..M.U.D.I.K.

 

Udara malam di kota yang berslogan”Cerdas rasional maju agamis sehat” ini cukup dingin mungkin karena guyuran hujan. Suasana malam tambah dramatis dengan suara kodok yang terdengar jelas. Dan  udara pagi sungguh enakkk bersihhh sekali tanpa polusi bahkan berkabut sangat sayang untuk dilewatkan. Kami pun bergegas bangun selepas subuh dan bersiap untuk menikmati indahnya pagi bersama keponakan tersayang ke lapangan udara.

 

Lapangan udara ini bagian dari Pusdiklatkopassus yaitu pusat pendidikan untuk pasukan khusus TNI. Masyarakat umum boleh masuk ke wilayah ini dengan bebas. Areanya sangat luas entah berapa puluh hektar yang pasti bisa bikin kurus kalo keliling tempat ini saban hari. Setiap hari minggu tempat ini menjadi area untuk olahraga sekaligus kuliner lazimnya car free day di daerah lain. Ada berbagai macam pilihan olah raga yaitu  sepak bola, senam dan bola voli atau bisa juga jalan santai. Kuliner yang tersedia sangat beragam cilor, cimin, cireng, ciklor, batagor, bakso, sosis bakar, soto dan aneka minuman. Jadi tidak perlu repot membawa bekal makanan dan minuman dari rumah cukup membawa uang yang banyak. Selain makanan dan minuman tersedia juga pakaian, sepatu, asesoris, mainan. Gak perlu ke pasar deh karena semua sudah tersedia.

Cilor bumbu kacang

Selain kuliner kami berenam mencoba naik ke bukit A yang konon di bagian bawahnya gedung untuk menyimpan senjata. Bukit yang mungil, sedikit curam, tanah bekas hujan, sepatu karet adalah perpaduan yang komplit. Kesulitan muncul ketika turun bukit karena sepatu saya licin akhirnya memilih nyeker demi menjejak tanah kembali dengan selamat. Awalnya ragu ikut naik bukit tapi demi harga diri sebagai tante berusaha keras bisa naik.

Selfie tim CFD 17.11.17
Selfie tim CFD 17.11.17

Perjalanan mudik belum selesai karena sepulang dari lapangan udara kami ke kebun milik kakak ipar. Bukan mau panen tetapi mau makan siang bersama di saung di tengah sawah. Membayangkannya aja udah bahagia……bertemu dengan nasi liwet, ikan asin dan lalaban dengan sambal pedas. Sungguh tidak ada kata diet kalo mudik seperti ini.

Hanya dengan berjalan kaki 10 menit saja kami sudah sampai di kebun. Menurut cerita teteh, kebun ini dulunya adalah pemukiman warga yang hancur karena tragedi ambruknya tempat pembuangan akhir yang menewaskan 147 jiwa. Jadi sawah yang sekarang sedap dipandang dulunya adalah pondasi rumah   lalu berkat ketekunan teteh dan teman-temannya pemandangan indah ini tercipta. Kebun ini terdiri dari tiga saung, tiga  kolam ikan, tiga kebun sayur mayur dan sawah. Cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meliputi karbohidrat, protein nabati dan protein hewani.

Sebagai tamu kehormatan saya dan suami dilarang membantu mempersiapkan makanan maka kami pun memanfaatkan kesempatan ini dengan berkeliling kebun, berfoto dan berburu ikan ceceret yang ada di selokan sekitar sawah. Berburu ikan ini menjadi perjuangan tersendiri karena ukuran yang kecil mereka sangat lincah menghindari jebakan.

Penampakan sebagian kecil kebun

Selesai berburu ikan,  tibalah saatnya menikmati makan siang. Menu sederhana yang dimasak dengan alat sederhana (tungku manual alias hawu dalam bahasa sunda) dan disajikan dengan sederhana di atas daun pisang. Berasa banget deh di kampungnya. Makanan yang tersaji langsung ludas saking enaknya dan nikmat. Ini benar-benar menghancurkan program diet, gpp lah y kita mulai lagi esok hari.

IMG_20171217_102339

Kakang prabu mukanya sumringah sepanjang mudik ini dan katanya susah move on lalu gak sabar pengen mudik lagi. Kalau mudiknya sering-sering nanti uang buat tabungan susah penuhnya hehe akhirnya dicapai kesepakatan mudik akan dilakukan setiap 3 purnama. Setiap mudik pasti membawa cerita yang berbeda, nantikan mudik kami selanjunya yaa.

 

 

Cinta segitiga

Pernahkan kawan merasakan cinta segitiga? Konon katanya menyenangkan sekaligus menegangkan karena adrenalin sering melonjak terutama  saat mengatur jadwal kencan.

 

Sayangnya saat ini saya bukan mau menceritakan cinta segitiga seperti itu. Saya kali ini akan menceritakan cinta segitiga antara saya-kaos kaki-ibu. Loh kok kaos kaki muncul diantara saya dan ibu? Yaa kaos kaki adalah barang yang unik bagi saya dan ibu.

ankle-socks-children-socks-knitted-greeting-160438

Bagi Muslimah menutup aurat adalah salah satu kewajiban yang tidak dapat dinegosisasi, kaki termasuk bagian tubuh yang harus ditutup karena termasuk aurat. Naaah menutup kaki ini dengan kaos kaki ini seringkali susah dilaksanakan karena saya hobinya nyeker alias jalan kaki tanpa alas kaki. Belum lagi kalau musim hujan….duh godaannya makin besar, dihadang hujan di perjalanan lalu terpaksa berkeliaran dengan kaos kaki basah itu gak nyaman apalagi terkadang muncul bau tidak sedap karena lembab.

 

Demi mensukseskan menggunakan kaos kaki minimal ketika pergi keluar rumah, saya dan ibu harus mempuyai banyak kaos kaki, minimal 7 pasang berdasarkan hitungan seminggu ada tujuh hari dan setiap hari harus ganti.

Nah disini masalah mulai timbul, selera ibu dan anak yang mirip membuat koleksi kaos kaki kami banyak yang sejenis. Sangat susah membedakan antara kaos kaki punya saya dan punya ibu karena memang tidak diberi label nama. Warna kaos kaki didominasi warna coklat muda dan hitam, tanpa motif. Kok gak milih yang bermotif? Biar gampang nyarinya. Saya gak nyaman make kaos kaki bermotif apalagi kalo motifnya bunga yang sedang kekinian di jaman now. Kaki rasanya tambah lebar bukan tambah ramping bak model.

 

Masalah selanjutnya yang sering muncul adalah rebutan karena stok menipis. Kok bisa rebutan? Karena belum dicuci…..seringnya sang anak yang lalai mencuci lalu menyerobot punya ibunya. Atau anaknya lupa menyimpan kaos kaki, pas mau berangkat langsung nyomot kaos kaki yang tersedia tanpa pandang bulu.

Musim hujan seperti sekarang paling sering keributan kaos kaki muncul, maklum kami tinggal di wilayah dengan curah hujan tinggi yang menyebabkan hujan bisa tayang sehari semalam. Tingginya curah hujan menyebabkan kaos kaki kami bertengger rapi di rak jemuran berhari-hari. Lebih banyak jumlah yang basah dibandingkan yang kering.

 

Apakah selalu ribut karena masalah kaos kaki ini? Enggak dong……seringkali hal romantis muncul juga akibat kaos kaki. Siapa yang lebih sering romantis? Ibunyaaa #luvuuemakk…….anaknya bagian bikin ribut #tutupmuka. Hal paling romantis yang Ibu lakukan adalah sepulang umroh tahun 2013 mewariskan dua pasang kaos kaki berwarna putih lengkap dengan sebait doa “Neng kaos kaki ini simpen y, buat nanti umroh”. Saat itu saya mengaminkan dan menyimpan rapih kaos kaki itu. Dan ternyata Allah mengabulkan doa Ibu 4tahun kemudian. Betapa doa Ibu itu makbul…….#pelukkkkibu. Kaos kaki putih itupun sudah dipakai menjejak Mekkah dan Madinah.

pexels-photo-267345

Hal romantis lainnya setiap Ibu ke car free day (CFD) yang berlangsung setiap hari minggu, selalu membeli kaos kaki yang sepuluh ribu per tiga pasang. Katanya gak usah beli yang mahal karena saya seringkali menghilangkan kaos kaki. Kalau kaos kaki mahal yang ilang bikin sesak napas sedangkan harga segini ilang bisa dianggap jajan cemilan hehehe. Lalu warnanya selalu berbeda agar mudah mencarinya maka saat ini koleksi kaos kaki saya tidak sebatas coklat muda dan hitam tapi sudah ada warns pink, biru muda, biru tua, hijau, merah marun dan putih.

 

Ini cerita cinta segitigaku, apakah cerita cinta segitigamu?

8 Obat yang Wajib Dibawa Saat Umroh

Bepergian keluar kota ataupun keluar negeri merupakan hal yang lumrah dilakukan saat ini, tentunya dengan berbagai macam tujuan. Rekreasi ke tempat wisata, bersilaturahmi dengan handai taulan, mengikuti seminar atau konferensi ataupun beribadah. Apapun tujuannya, selama melakukan perjalanan harapannya kondisi kita sehat selalu agar bisa menikmati dan mengoptimalkan perjalanan.

Untuk tetap sehat dan bersiap dengan kondisi sakit yang mungkin muncul selama perjalanan, berikut saya tuliskan obat-obatan yang wajib dibawa pada saat perjalanan terutama umroh. Obat-obatan ini sebaiknya dipersiapkan maksimal tiga hari sebelum keberangkatan supaya tidak terburu-buru saat mempersiapkan keberangkatan.

medications-cure-tablets-pharmacy-50994

Kenapa obat-obatan lebih baik disiapkan? Karena kita tidak tahu posisi apotek ada dimana, belum lagi terkendala bahasa dengan masyarakat setempat, dan harga obat yang selangit lebih baik uangnya untuk membeli oleh-oleh atau mencicipi jajanan setempat.

1. Obat maag. Penyakit gangguan pencernaan yang sering muncul adalah maag atau terjadi peningkatan ekskresi asam lambung. Umumnya diakibatkan perjalanan umroh yang panjang minimal 8 jam membuat jam makan berbeda dengan kondisi normal di tanah air lalu menu yang tidak sesuai dengan lidah menyebabkan nafsu makan berkurang. Bisa juga kambuh karena stress meninggalkan keluarga di tanah air atau kelelahan karena aktivitas fisik yang bertambah karena pulang pergi ke mesjid.

Obat maag yang dijual bebas adalah golongan antasida, mereknya sangat banyak misal : Antasida generik, Promag, Mylanta, Polysilane, Anflat, Polycrol forte. Bentuknya bisa tablet atau syrup. Untuk obat yang syrup harus disimpan di koper karena volumenya lebih dari 100ml sedangkan bentuk tablet bisa disimpan di tas yang dibawa ke kabin pesawat.

Untuk obat maag golongan lainnya bisa berkonsultasi dengan dokter keluarga anda terlebih dahulu karena termasuk golongan obat keras.
2. Obat diare. Penyakit yang banyak timbul selama perjalanan adalah diare penyebabnya karena sanitasi dan higienitas selama perjalanan tentunya berbeda dengan di rumah. Obat diare golongan bebas yang bisa dibeli bebas adalah : Norit, Enterostop, New diatabs, Diapet. Bisa juga menambahkan obat yang mengandung enzim pencernaan seperti enzyplex atau anti kembung seperti Gastulen/ Disflatyl.

 
3. Obat demam/nyeri. Perbedan suhu yang drastis, kurangnya konsumsi cairan, banyaknya aktivitas fisik menjadi penyebab munculnya demam/sakit kepala/sakit badan. Membawa obat yang mengandung paracetamol atau ibuprofen atau asam mefenamat menjadi sebuah keniscayaan. Bisa membawa Sanmol tablet, Panadol tablet, Paramex tablet, Bodrex atau Proris tablet.
4. Obat nyeri tenggorokan. Batuk dan sakit tenggorokan banyak muncul di hari ketiga sampai akhir perjalanan, bisa jadi berjamaah batuk saking banyaknya yang mengalaminya. Obat batuk tablet yang bisa jadi pilihan adalah glyceril guaicolate (GG) untuk mengencerkan dahak atau dequalinum chlorida untuk antiseptik tenggorokan. Merek yang bisa dibeli bebas adalah Degirol atau Sp troches.

 

5. Obat flu batuk. Karena perbedaan cuaca dan tingginya aktivitas menyebabkan daya tahan tubuh menurun lalu timbullah flu dengan gejala sakit kepala, batuk disertai pilek. Pilihan obatnya banyak : Decolsin, alpara, flucadex, lacoldin, mixagrip flu batuk, flutamol.

 

6. Obat alergi. Seiring dengan menurunnya daya tahan tubuh seringkali menurunkan ambang batas tubuh terhadap alergen maka timbullah alergi. Biasanya ditandai dengan gatal biduran di sekujur tubuh. Obat yang paling populer adalah CTM tetapi harus waspada dengan efek samping mengantuk yang sering muncul. Atau bisa menggunakan antihistamin lain misalnya Incidal tetapi karena ini obat keras sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

ginger-plant-asia-rhizome-161556

7. Footcream. Perbedaan cuaca yang ekstrim dan banyaknya aktivitas berjalan kaki sering membuat tumit pecah-pecah terutama bagi jamaah pria karena prosesi umroh mereka tidak boleh menggunakan alas kaki yang menutupi tumit. Obat yang bisa jadi pilihan adalah vaselin atau membawa handbody yang kandungan mosturizernya tinggi.

 

8. Tolak angin atau antangin. Istilah masuk angin adalah istilah yang ada di Indonesia karena di dalam dunia medis tidak mengenal istilah ini. Kalau bertanya kepada apoteker di Mekkah atau Madinah tidak akan ada yg paham. Maka untuk kawans yang sering masuk angin lebih baik membawa obat ini dari Indonesia.

 

Adakah kawans yang punya pengalaman membawa obat yang lainnya lagi?

Semalam di Colombo (bagian 2)

Lanjutan dari cerita Semalam di Colombo di postingan sebelumnya y.

Senin pagi itu bisa terbangun dengan keadaan sehat, bugar dan ceria tentunya. Raga yang lelah dan hati yang sukacita karena bisa berlibur dengan suami tampaknya obat lelah yang mujarab. Tepat jam 4 WIB saya terbangun, jam tubuh Indo terbangun dengan sendirinya padahal jam di Colombo masih jam 2.30 pagi. Hujan yang sepanjang malam mengguyur sudah berhenti berganti dengan udara segar yang masuk ke kamar melalui celah-celah bagian bawah pintu kamar, langit masih gelap gulita tentunya. Saking bahagianya mata ini tidak sanggup menutup lagi baiklah kita siap-siap perlatan perang untuk melanjutkan menuju Jeddah.

Menurut ittenary yang dibuat pihak travel, perjalanan Colombo-Jeddah akan ditempuh selama 6 jam, dua jam lebih lama dari perjalanan Jakarta-Colombo. Saat itu juga langsung berdoa supaya bisa duduk berdekatan dengan suami dan dapat seat di pinggir tujuannya ingin mengabadikan ekor pesawat. Kok pengen duduk di pinggir? Karena entah kapan lagi dapat kesempatan naik pesawat berdurasi panjang dan siang hari, sebuah momen yang sayang untuk diabadikan.

Di Colombo, Islam adalah agama minoritas maka jangan berharap ada petunjuk arah kiblat di hotel dan lantunan adzan. Bermodal wifi berkecepatan sedang saya bertanya tentang arah kiblat dan waktu adzan kepada mbah google.

Jam sholatnya beda-beda tipis lah y dengan waktu Indonesia.

Ternyata bukan saya saja yang jam tidurnya masih ndeso rasa Indonesia, banyak rekan seperjalanan di kamar sekitar yang terbangun maka jadilah subuh itu ramai berasa di kamar kost-kostan bahkanbahkan ada salah satunya yang berbaik hati menggedor setiap kamar untuk shalat subuh saat masuk waktu sholat subuh.

Lima belas menit kemudia ada ricuh lagi di luar ternyata suami saya mencari kamar istrinya, doi lupa saya tidur di kamar no.berapa. Doi semangat membara mengajak istrinya jalan-jalan pagi menikmati udara pantai setelah diguyur hujan semalam.

Isting doi tepat, udara di sekitar hotel yang memang berada di pantai sangat menyegarkan. Jejak hujan semalam masih terlihat nyata, lantai di sekitar kolam renang hotel masih basah.

Hotel yang kami tempati adalah hotel tua, tepat berada di pinggir pantai. Kolam renang letaknya berdampingan dengan restoran tempat kami makan. Untuk menjejak pasir putih cukup berjalan kaki 5menit dari kolam renang. Melihat kami wisatawan sudah mulai menikmati indahnya pagi, para pengasong tidak mau kalah menjajakan dagangannya mulai hari cincin batu akik, gelang mutiara, pembatas kamar dari kerang bahkan tato temporer. Berhubung suami saya kurang nyaman dengan para pengasong jadinya kami hanya foto-foto sekitar 5 menit di bibir pantai lalu kembali ke dalam hotel.

 

 

Istrinya gak mau rugi dong jauh-jauh cuma foto di bibir pantai saja, akhirnya suami harus pasrah diajak keliling hotel untuk mencari spot foto kece. Hotel ini ternyata memiliki banyak lukisan bagus yang khas SriLanka bahkan kami menemukan sebuah pojok tempat buku-buku bacaan tersimpan di atas meja. Buku-buku itu banyaknya berbahasa Belanda jadi saya gak bisa membacanya dan sayangnya gak sempat bertanya ke petugas hotel tentang tumpukan buku tersebut. Istri happy dan suamipun happy…..stok foto berdua bertambah banyak deh selain foto di pelaminan.

Masih belum puas dengan bagian dalam hotel, kami berdua berjalan ke arah luar hotel untuk melihat kondisi di sekililing hotel. Di depan kami bertemu dengan pengendara tuk-tuk, mobil khas Sri lanka. Mereka menawarkan mobilnya untuk berkeliling ke pantai di sekitar hotel dengan biaya 200.000 rupiah. Karena suami gak bersedia dengan alasan takut dibawa kabur maka tawaran itu kami tolak. Belakangan kami baru tahu, tawaran itu bisa ditawar menjadi setengahnya yaitu cukup merogoh dompet 100.000 untuk berkeliling selama 1 jam. Lalu cincin batu akik yang merupakan komoditas andalan disini bisa dibeli hanya 30.000 rupiah. Semoga suatu Sara bisa berkunjung lagi dengan keadaan yang lebih baik dan waktu yang lebih leluasa.

Setelah puas berkeliling hotel saatnya menikmati hidangan sarapan pagi. Menu yang tersedia mulai dari beraneka nasi, beragam jenis roti, kentang lengkap kare untuk cocolannya. Tipikal penduduk Indonesia itu mengambil makanan banyak tanpa berpikir panjang rasanya bakalan enak atau tidak. Hasilnya makanan banyak terbuang karena rasa yang tidak cocok di lidah, maklum yang memasak bukan orang Indonesia. Sungguh miris karena saya dan suami tertarik mengkonsumsi buah terlebih dahulu, kami kebagian secuil nasi dan kentang, lumayan lah buat ganjel sampai nanti siang.

Setelah kenyang saatnya kembali ke kamar masing-masing untuk siap-siap cek out jam 10. Bawaan yang dibawa ke hotel hanya tas yang masuk ke kabin pesawat, isinya baju ganti di Colombo dan baju untuk umroh di Mekkah. Satu hal yang lupa kami berdua persiapkan yaitu makanan ringan. Sepanjang perjalanan kami hanya makan makanan di pesawat yang porsinya secukupnya untuk mengganjal dan makan porsi besar pada saat sampai di hotel di Mekkah. Bayangkan naga-naga di perut kami meronta-ronta minta diisi.

Jam 10.30 kami cek out dari hotel langsung menuju bandara untuk boarding pass. Bersyukur tidak mengalami banyak kendala seperti tadi malam. Untuk bisa sampai ke lounge kami harus melalui 3kali pemeriksaan bawaan bahkan pemeriksaan terakhir sangat ketat sampai semua alas kaki harus dicopot, sabuk pun tidak peduli terbuat dari bahan metal atau plastik harus dilepas dan dilewatkan melalui mesin pemindai.

Di bandara ini tersedia ruangan untuk sholat tapi letaknya jauh dari lounge tempat menunggu maka kami pun sholat di lounge dengan alas seadanya. Demikian pun untuk wudhu,  tidak tersedia toilet khusus untuk wudhu basah kuyup dan ada beberapa rekan yang diusir karena membuat toilet manjadi becek. Tipsnya berwudhu dengan air secukupnya di wastafel biar gak becek dan membasuh kaki di alat pengepel yang tersedia. Lebih baik lagi memberikan tips kepada penjaga toilet dijamin mereka berubah menjadi lebih ramah.

Komoditas utama negara ini adalah teh herbal, ayurveda, batu akik dan kacang-kacangan, maka sepanjang jalan dari hotel menuju bandara dan di dalam bandara sangat mudah menjumpai barang-barang ini. Karena uang rupiah tidak bisa ditukar maka cukup cuci mata saja. Tips juga nih siapkan minimal dollar singapur untuk membeli cenderamata atau sekedar jajan cantik. Aaah sungguh semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki disini bersama kesayangan.

 

 

 

 

 

 

Semalam di Colombo

Bisa menjejakkan kaki di Colombo adalah salah satu anugerah yang terjadi di tahun ini tanpa disangka-sangka. Colombo menjadi kota transit dalam perjalanan menuju kota Jeddah.

Kok bisa menclok di Colombo? Bisa karena travel kami menggunakan maskapai plat merah milik Sri Lanka yaitu Srilankan Airlines. Perjalanan Jakarta Colombo ditempuh 4 jam, lumayan panjang untuk saya yang pemula. Yaaa ini adalah penerbangan perdana saya seumur hidup dan langsung lintas negara…….alhamdulillah. Saking panjangnya sampai saya mati gaya di pesawat, semua menu di layar sudah dicoba mulai dari menonton film, mendengarkan musik, membaca majalah sampai main games gak jelas pun dicoba.

IMG_20171119_143443

IMG_20171119_182559

Pertama kali menjejakkan kaki di Colombo, langit sudah gelap menjelang maghrib. Colombo lebih lambat 1.30 jam dari Jakarta, kami mendarat pukul 18.30 WIB.  Cuacanya sama seperti di Jakarta yaitu panas mungkin karena mau hujan jadi suhu lebih panas dan posisinya yang dekat dengan pantai.

Bandara international Colombo jauh lebih sederhana dari bandara international Soekarno Hatta, suasananya pun jauh lebih sepi, jumlah pintu masuknya ada 14. Setelah mendarat kami langsung menuju bagian imigrasi karena harus mengurus penginapan dan tiket untuk melanjutkan perjalanan ke Jeddah esok hari.

IMG_20171119_195112

Saat ini jamaah umroh digarap serius oleh Srilankan Airlines.  Setiap pemberangkatan hari minggu akan transit selama 1 malam di hotel yang telah ditunjuk dan akan diberangkatkan pukul 14.00 keesokan harinya. Travel yang satu pesawat dengan saya ada sekitar 5 travel dari kota yang berbeda : Jakarta, Lampung dan Jawa Tengah.

Ada sedikit masalah di imigrasi, dua rekan kami nama dan tanggal lahirnya berbeda antara visa dan pasport yang anehnya  tidak terdeteksi di Bandara Jakarta. Masalah ini diselesaikan lumayan lama karena terkendali bahasa. Meskipun menggunakan bahasa Inggris tapi logatnya sedikit aneh. Karena hal ini kami harus tertahan sampai dengan dua jam.

Dari bandara menuju hotel  diantar menggunakan bis besar yang cukup menampung rombongan kami berjumlah 46 orang. Bisnya lebih keren bis di Indonesia karena pintunya cuma satu. Lazimnya di Indonesia bis besar ada dua pintu akses masuk untuk memudahkan hilir mudik. Cuaca sudah mulai hujan pada saat bis melaju. Kami sampai di hotel setelah menempuh perjalanan 30 menit. Sepanjang jalan banyak ditemukan kuil, vihara dan gereja sedangkan mesjid tidak ditemukan satu pun. Hal ini wajar karena Islam agama minoritas disini.

Malam sudah larut pada saat kami sampai di hotel, setelah menyimpan tas bawaaan kami langsung diantarkan ke restoran untuk menikmati hidangan makan malam yang telah tersedia. Menunya nasi dan kentang dengan bumbu kare, sebetulnya menu ini kurang cocok di lidah tetap dimakan karena harus menjaga kondisi untuk umroh nanti.

Setelah makan kami langsung dibagikan kunci kamar……..ah bahagia rasanya bisa merebahkan badan setelah perjalanan panjang. Saya mendapatkan teman sekamar mbah putri dan anaknya yang berasal dari kota Solo. Rombongan travel kami berasal dari berbagai daerah tapi didominasi dari daerah Solo yang berjumlah 30orang. Perjalanan ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk saya pribadi yang berasal dari tanah Sunda karena jamaah dari Solo tersebut banyak yang sudah sepuh dan tidak bisa berbahasa Indonesia hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Jawa.

Kamar yang kami tempati berisi tiga kasur sesuai dengan jumlah penghuninya. Dilengkapi dengan AC yang lumayan kuat bahkan sempet saya matikan saking dinginnya. Cuaca diluar yang hujan sepanjang malam membuat udara di kamar semakin dingin. Kamar mandinya dilengkapi wastafel, toilet duduk dan shower panas dingin. Lumayan lah standar hotel bintang tiga toh hanya semalam saja menginap di disini. Secara keseluruhan memadai dan yang paling membahagiakan adalah tersedia wifi. Hal ini sangat vital karena saya tidak mengaktivasi paket kuota luar negeri mengingat harganya yang selangit jadi hanya mengandalkan wifi dari hotel untuk bisa menghubungi keluarga di Indonesia.

Hotel ini tidak dilengkapi dengan arah kiblat tapi jangan risau selama ada wifi kita bisa bertanya kepada mbah google lengkap dengan jam sholatnya.

Apa saja yang saya lakukan di Colombo keesokan harinya akan dituliskan di postingan selanjutnya y

 

Screenshot_2017-11-20-05-20-29

IMG_20171119_232157IMG_20171119_232207

Kado terindah

Menikah itu menyenangkan, menyesal tidak sedari dulu? Tentu tidak karena semua sudah sesuai dengan skenario Yang Maha Kuasa. Tidak perlu menyesali kenapa pernikahan baru terlaksana di tahun ini tetapi saatnya bersyukur dan membangun pondasi keluarga kecil ini setahap demi setahap agar bisa tahan akan badai yang mungkin datang di masa depan #tsahkibasinkonde

Banyak hal yang menyenangkan dari menikah salah satunya banyak kado dan untuk kami berdua membukanya menjadi sesi yang ditunggu-tunggu, menebak apakah isi dibalik kertas kado yang menawan. Tak jarang salah menebak  isinya berdasarkan penampakan luarnya, sama seperti pepatah jangan melihat buku dari sampulnya.

pexels-photo-264771

Namun ada kado terindah yaitu kehadiran dan doa restu dari segenap keluarga, sahabat, dan handai taulan yang menyempatkan hadir di pernikahan ini. Kehadiran mereka  merupakan kehormatan bagi kami berdua.  Mereka berasal dari berbagai kota yang paling jauh dari Lombok dan Kalimantan. Teman dan keluarga yang dari Bandung rela menembus kemacetan sampai 5 jam dan mencari jalan alternatif ke Cikalong dan Purwakarta. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang sudah diberikan dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Selain kado terindah, ada kado terunik yang dipersembahkan oleh teman masa putih abu. Mereka membuat dokumentasi prosesi akad nikah dan kebersamaan mereka di villa selama menginap di Cianjur. Video ini dibuat oleh ketua angkatan kami yang sudah ditasbihkan akan menjabatnya seumur hidup saking kami cinta padanya. Melalui video akad nikah ini saya bisa melihat prosesi serah terima tanggung jawab dari Ayah kepada suami, karena pada saat itu saya diam di ruang rias sampai prosesi ijab kabul selesai. Sebuah proses serah terima yang sangat singkat tetapi mampu merubah segalanya. Peralihan tanggung jawab dunia akhiratnya seorang perempuan dari ayahnya kepada suaminya. Videonya bisa dilihat di sini.

Selama mempersiapkan pernikahan seringkali merenung bahwa mendidik anak perempuan dan lelaki sama beratnya. Selama ini di lingkungan saya lebih banyak yang berpendapat mendidik anak perempuan lebih berat bahkan diibaratkan merawat berlian, tidak boleh gompal karena nilainya akan berkurang.

Mendidik anak perempuan artinya mempersiapkannya untuk menjadi seorang ibu yang kelak akan menjadi madrasah bagi anak-anak yang dilahirkannya dan menjadi istri tempat berbagi suka dan duka suaminya. Mendidik anak lelaki artinya mempersiapkannya untuk menjadi suami tempat berlindung istrinya, bertanggung jawab penuh kehidupan dunia dan akhirat, lahir dan batinnya. Menjadi ayah untuk anak-anaknya. Bahkan tugas seorang anak lelaki tidak berhenti ketika dia menjadi seorang suami dan ayah, dia tetap menjadi anak lelaki kedua orang tuanya dan bertanggung jawab juga akan saudara perempuannya.

Memasuki fasa baru pernikahan ternyata membuat otak kita berkembang untuk memikirkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dan membuat saya sadar dari mimpi……selama ini kemana aja y huhuhuhuhu……..semoga diri ini tidak lelah belajar karena masih banyak hal yang belum dipelajari.

My September

September selalu memberikan cerita tersendiri, September 2015 adalah tahun perjuangan karena saya harus menyelesaikan sekolah tepat waktu mengingat uang sangu yang terus menipis dan Alhamdulillah tepat di penghujung bulan bisa maju wisuda.

calendar-2626650_960_720

September tahun 2016 masih menjadi tahun perjuangan karena keluarga kecil kami harus terpisah untuk sementara waktu, saya tinggal seorang diri di cianjur dan anggota keluarga lainnya tinggal di Cipanas. Meskipun jarak Cipanas dan Cianjur bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, menghabiskan hari-hari seorang diri dengan segudang tanggung jawab merupakan salah satu fase terberat. Masih lekat dalam ingatan, setiap malam saya pulang diantar oleh Hansip karena orang tua khawatir dengan keamanan saya. Alhamdulillah empat bulan sesudahnya keadaan menjadi lebih baik dan keluarga kami bisa berkumpul kembali di satu atap.

September 2017 ini salah satu anugerah terbaik yang Allah limpahkan, setelah melalui dua tahun perjuangan Allah memberikan kado terindahnya berbentuk sebuah pernikahan. Tepat tanggal 16 September 2017 saya mengganti status pernikahan dari single menjadi menikah. Sungguh skenario Allah selalu yang terbaik. Jangan pernah bersedih dengan ujian yang diberikan karena ada kado indah menanti jika kita berhasil melewati ujian tersebut. Tapi jangan juga terlena dengan kebahagiaan harus siap sedia dengan ujian yang menyertainya. Hidup ini selalu penuh kejutan :).

Selain itu, bulan September selalu berbeda karena tanggal 30 September adalah batas akhir membayar pajak bangunan. Tahun ini masih tersisa 7 hari untuk segera melakukan pembayaran harap maklum baru hajatan jadi urusan tetek bengek macam ini terlupakan.

Katanya sih “Orang bijak bayar pajak”, kalau saya pribadi bukan karena bijak tapi karena gak mau ribut dikejar oleh orang pajak hehhee.

 

Sundariekowati

Love The Life

Hepi Risenasari

Woman, child, and parenting enthusiasm

Perjalanan Ibu

dari rumah ini kami tumbuh bersama....

rumahemak

Karena mengomel tidak bermanfaat, maka saya menuliskannya...

Nitip Jejak

Catatan dari Keruwetan